Pendahuluan
Telah menjadi pengetahuan umum
bahwa penggunaan media merupakan salah satu komponen penting di dalam
proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan media dipandang penting oleh
karena membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu,
penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab guru.
Sejalan dengan itu, meluasnya kemajuan
bidang komunikasi dan teknologi serta tingginya dinamika dalam dunia
pendidikan semakin meluas pula tuntutan dan peluang penggunaan media
yang lebih maju dan bervariasi di dalam proses pembelajaran. Terutama,
dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, berbagai kemungkinan
dan kemudahan ditawarkan di dalam upaya memberi solusi terhadap berbagai
masalah pembelajaran, terlebih untuk pengembangan media. Teknologi
kumputer menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan menghasilkan dan
mengolah audio-visual sehingga pembuatan media pembelajaran yang lebih
maju dan variatif dapat dilakukan.
Microsoft mengembangakan salah satu
program (software) yang dapat digunakan sebagai perangkat untuk
mempresentasikan materi kepada audiens, termasuk di dalam proses
pembelajaran di sekolah, yakni Microsoft Power Point. Program ini selain
untuk presentasi, juga menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi,
mengolah, dan mengimput file audio maupun visual. Keterbatasannya di
dalam berkreasi dan mengolah audio-visual dapat diselesaikan dengan
mengintegrasikan dengan program-program lain. Hasil kreasi dan olahan
dari program lain kemudian diinput ke dalam program ini untuk diolah dan
dipresentasikan.
Media Pembelajaran
Media
menurut pengertian kamus adalah alat, sarana komunikasi, penghubung,
atau yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb). Jika
media itu digunakan di dalam proses pembelajaran disebut “media
pembelajaran”. Hingga saat ini, istilah media pembelajaran telah banyak
diartikan oleh pakar pendidikan menurut cara dan sudut pandangnya
masing-masing. Pengertian yang paling umum di antaranya dikemukakan oleh
E. De Corte, yaitu “Suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang
digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan
dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional”,
(Winkel, 1989: 187). Oemar Hamalik (1982: 23) dengan menggunakan istilah
media pendidikan mengartikannya sebagai alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dengan peserta didik dalam proses pendidikan di sekolah.
Pengertian ini secara eksplisit menyatakan bahwa peran media dalam
proses pembelajaran membawa pengaruh terhadap pencapaian hasil
pembelajaran. Kemudian, positif-tidaknya pengaruh media tersebut lanjut
Winkel bergantung pada kesesuaian media yang dipilih dengan tujuan
instruksional khusus, materi pelajaran, prosedur didaktik, serta sifat
dan kecenderungan peserta didik, (Winkel, 1989: 189).
Media
pembelajaran berdasarkan realitasnya dapat dibedakan atas dua golongan,
yaitu media nyata dan media buatan. Media nyata yaitu segala jenis
benda atau objek nyata (tidak secara khusus dirancang untuk dijadikan
media) yang dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran atau sumber
belajar di dalam upaya mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebaliknya, media buatan yaitu benda atau objek yang secara khusus
dirancang dan dibuat untuk dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran
atau sebagai sumber belajar di dalam upaya mengefektifkan proses belajar
mengajar.
Berdasarkan wujudnya, media
dapat dibedakan atas media audiotif, media visual, dan media
audio-visual. Media audiotif yaitu segala jenis alat bantu atau sumber
belajar berupa suara atau bunyi semata, pencerapannya hanya melalui
indera dengar. Media visual yaitu segala jenis alat bantu atau sumber
belajar berupa benda atau objek kasat mata, pencerapannya hanya melalui
indera lihat. Media audio-visual yaitu segala jenis alat bantu atau
sumber belajar yang selain berupa suara atau bunyi juga berupa benda
atau objek kasat mata, pencerapannya di samping melalui indera dengar
juga melalui indera lihat.
Di samping pembedaan di atas, Anderson juga mengelompokkan media sebagai berikut ini:
KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL
1. Audio • pita audio (rol atau kaset)
• piringan audio
• radio (rekaman siaran)
2. Cetak • buku teks terprogram
• buku pegangan/manual
• buku tugas
3. Audio – Cetak • buku latihan dilengkapi kaset
• gambar/poster (dilengkapi audio)
4. Proyek Visual Diam • film bingkai (slide)
• film rangkai (berisi pesan verbal)
5. Proyek Visual Diam dengan Audio • film bingkai (slide) suara
• film rangkai suara
6. Visual Gerak • film bisu dengan judul (caption)
7. Visual Gerak dengan Audio • film suara
• video/vcd/dvd
8. Benda • benda nyata
• model tiruan (mock up)
9. Komputer • media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructiona
(http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/03/21/)
Membuat Media Presentasi dengan Power Point
Presentasi
adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai setiap pekerja
profesional saat ini. Bagi guru, presentasi dengan menggunakan Power
point dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi
siswa. Dengan media presentasi yang menarik, guru dapat
mengkomunikasikan dengan baik materinya. Adapaun hal yang perlu
dilakukan dan diperhatikan untuk membuat media presentasi dengan Power
Point yang efektif, sebagai berikut:
Persiapan
• Tentukan topik materi yang akan dipresentasikan
• Persempit topik materi menjadi beberapa pemikiran utama.
• Buatlah kerangka utama materi yang akan dipresentasikan
Tahapan dan Tips Singkat Bekerja dengan Power Point
• Bukalah program Power Point di komputer anda
• Mulailah dengan New file
• Pilih silde design yang diinginkan
• Inputlah judul utama materi presentasi yang akan disampaikan pada slide pertama
• Inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul utamanya)
• Selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap sub secara berurut pada slide-slide berikutnya
•
Anda dapat membuat atau memanfaatkan gambar sederhana dengan
menggunakan fasilitas shapes dan clip art yang telah tersedia pada menu
insert
• Melalui menu insert,
anda dapat pula mengimput berbagai macam ilustrasi (chart, picture,
sound, movie). Untuk dapat mengimput picture, sound, movie anda harus
lebih dahulu menyiapkan file-nya di dalam komputer yang anda gunakan.
• Tampilan Template / background hendaknya sederhana, kontras dengan objek (teks, gambar, dll), dan konsisten.
•
Jenis huruf (font) yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san serif)
seperti Arial, Tahoma, Cilibri, dan semacamnya. Hindari menggunakan
huruf berkaki (serif) seperti Times New Roman, Century, Courier, atau
jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian, Freestyle Script, dan
semacamnya . Jenis huruf hendaknya konsisten.
•
Hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf yang disarankan
minimal 18 pt (misalnya: 32 pt untuk judul, 28 pt untuk sub judul, 22 pt
sub sub judul, dst).
• Bila menggunakan Bullet hendaknya tidak lebih dari 6 bh dalam satu slide.
•
Warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas
kontras. Berikan penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan.
Hindarimenggunakan lebih dari tiga macam warna.
•
Gunakan Visualisai (gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk
memperjelaskan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih
dari sekedar kata-kata (Kalau bisa divisualisasikan kenapa harus dengan
kata-kata). Namun, penggunaan visualisasi yang berlebihan akan menjadi
distraktor.
• Hinadari menggunakan lebih dari 25 kata dalam satu slide
Teknik Presentasi
•
Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan
guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh
atau peristiwa yang dramatik.
• Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi.
• Lakukan kontak mata dengan pendengar.
• Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.
• Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.
• Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka.
• Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan.
• Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada:
isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)
kesimpulan
cara presentasi
Penggunaan Alat Audio-visual
•
Bila menggunakan komputer, periksa apakah hardware-nya cocok dengan
software yang hendak digunakan. Periksa juga apakah dokumennya bisa
digunakan dengan versi software yang ada.
•
Datanglah lebih awal, serta periksalah apakah semua alat bantu yang
hendak digunakan (audio, visual, komputer) bisa dilihat, didengarkan,
dan dimengerti oleh audiens.
• Perlengkapi setiap pemikiran utamamu dengan material yang bisa ditunjukkan.
•
Jangan membagikan kertas (handout), termasuk kerangka utama, sebelum
melakuak presentasi karena audiens akan terfokus untuk membacanya
daripada memperhatikan presentasi anda.
Kesimpulan
• Media adalah salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah.
• Media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan memanfaatkan
•
kemajuan teknologi komputer. Power point adalah salah satu program
(software) yang menawarkan kemudahan membuat media presentasi
pembelajaran audio-visual berbasis komputer. Berbagai trik perlu
dipahami melalui belajar dan latihan tanpa menegenal rasa bosan untuk
membuat dengan mudah media prsentasi pembelajaran yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar