Total Tayangan Halaman

Rabu, 28 Desember 2011

langkah-langkah memilih media pembelajaran

Langkah-Langkah Memilih Media Pembelajaran
 
Gagne dan Briggs (1979 : 195) menyarankan suatu cara dalam langkah-langkah memilih media pembelajaran, yaitu :
1.   Merumuskan tujuan pembelajaran
2.   Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar
3.   Memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran yang akan berlangsung
4.   Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa
5. Mendaftar media pembelajaran yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pembelajaran
6.   Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media pembelajaran yang dipakai
7.   Menentukan media pembelajaran yang terpilih akan digunakan
8.   Menulis rasional (penalaran) memilih media pembelajaran tersebut
9.   Menulis tata cara pemakaiannya pada setiap event (peristiwa)
10.  Menuliskan script (naskah) pembicaraan dalam penggunaan media pembelajaran.[1]

jenis media pembelajaran

Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.      Media audio
2.      Media cetak
3.      Media visual diam
4.      Media visual gerak
5.      Media audio semi gerak
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio visual diam
8.      Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1.      audio                                          : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2.      cetak                                          : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.      audio-cetak                                : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.      proyeksi visual diam                  : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.      proyeksi audio visual diam         : film bingkai slide bersuara
6.      visual gerak                                : film bisu
7.      audio visual gerak                      : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8.      obyek fisik                                  : Benda nyata, model, spesimen
9.      manusia dan lingkungan            : guru, pustakawan, laboran
10.  komputer                                    : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1.      media yang tidak diproyeksikan
2.      media yang diproyeksikan
3.      media audio
4.      media video
5.      media berbasis komputer
6.      multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.


A. MEDIA VISUAL
1.      Media yang tidak diproyeksikan
  1. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
  2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
  3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1)      gambar / foto: paling umum digunakan
2)      sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3)      diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4)      bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5)      grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2.      Media proyeksi
1.      Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
-          Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
-          Membuat sendiri secara manual
2.      Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA AUDIO
1.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2.      Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1.      Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2.  Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

Incoming search terms:

  • contoh media pembelajaran
  • situs pendidikan
  • jenis-jenis media pembelajaran
  • jenis media pembelajaran
  • jenis jenis media pembelajaran
  • jenis-jenis media
  • jenis media
  • jenis media pendidikan
  • jenis jenis media
  • pengertian media pembelajaran

manfaat media pembelajaran

Latuheru (1988) (dalam Hamdani, 2005: menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa terhadap materi  pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya. (http://um.ac.id)
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989) (dalam Hamdani 2005: 9) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1)   Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2)   Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3)   Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4)   Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5)   Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.

Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Media Pembelajaran Berbasis KomputerKomputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996: 228) mengemukakan bahwa : “…It has ability to control and integrate a wide variety of media – still pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The computer can also record, analyze, and react to student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse“.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
1.  Penggunaan Multimedia Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang  cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft incCorel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah  perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam  kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan  berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut pandang poses pmblajaran. presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.
2. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
  • Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
  • Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
  • Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
  • Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktekkan oleh siswa terhadap siftware tersebut. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh.
3.  Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.
4. Internet
Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts)
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
  1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
  2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
  3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
  4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.
  5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
  6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning material).  Pembelajaran melalui internet di Sekolah Dasar dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1) Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion group, (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3) Downloading of course materials or tutorials, (4) Interactive tutorials on the Web, dan (5) Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui intenet. Karakteristik/potensi internet sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang lainnya.  Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.

Pemakaian Komputr dalam proses belajar

Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar
Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan komputer.
CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.
Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran
Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.

Media PENDDIKAN

Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran.Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran,karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi,penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata& tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak.Kegagalan/ketidakberhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima.
Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:

Secara umum media mempunyai kegunaan:
  1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
  2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
  3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
  4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
  5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
  1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
  2. Pembelajaran dapat lebih menarik
  3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
  4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
  5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
  6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
  7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
  8. Peran guru berubahan kearah yang positif
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

Media, Komunikasi dan Teknologi Pendidikan

Media, Komunikasi dan Teknologi Pendidikan
Proses komunikasi yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran :
  • Komunikasi searah yaitu komunikasi yang terjadi dari guru kepada siswa. Ciri-cirinya yaitu: CBSAnya rendah, sebagai komunikator adalah guru, sebagai komonikannya adalah siswa, proses peragaan cenderung bersifat demonstrasi
  • Komunikasi dua arah yaitu komunikasi antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan guru. Ciri-cirinya yaitu: kegiatan siswa mulai nampak, guru maupun siswa sebagai komonikator.
  • Komunikasi multi arah yaitu komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. Ciri-cirinya yaitu: CBSAnya tinggi, guru maupun siswa sebagai komunikator, proses pembelajaran akan terjadi lebih berfariasi, fungsi peragaan bersifat demonstrasi dan eksperimen.
Kesalah komunikasi bisa terjadi karena beberapa sebab yaitu :
  • Guru sebagai komunikator kurang mampu menyempaikannya
  • Adanya perbedaan daya tangkap para siswa sebagai komunikan
  • Adanya perbedaan ruang dan waktu antara guru sebagai komunikator dan siswa sebagai komunikan
  • Jumlah siswa sebagai komunikan sangat besar, sehingga sukar dijangkau secara perorangan oleh guru sebagai komunikator
Beberapa bentuk komunikasi yaitu :
  • Komunikasi personal, terjadi bila guru memberikan bimbingan khusus kepada siswa
  • Komunikasi kelompok, terjadi bila guru menghadapi kelompok-kelompok siswa dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran
  • Komunikasi massa, terjadi bila guru menghadapi jumlah siswa yang sangat banyak.
Pengertian media :
  • Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar persan dari pengirim kepada penerima pesan
  • Asosiasi Tekhnologi dan Komunikasi Pendidikan Amerika mendefinisikan media sebagai bentuk dan saluran yang digunkan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
  • Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar
  • Menurut Briggs media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
  • Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide sehingga gagasan itu sampai pada penerima.
  • Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional, media adalah bentuk komonikasi baik cetak maupun audio visual serta peralatannya
  • Menurut Mc. Luhan, Media adalah sarana yang disebaut chanel yang memperluas dan memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu.
  • Menurut Azhar Arsyad, media diartikan sebgai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media pendidikan adalah perangkat lunak (soft ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.
Pengertian Tekhnologi pendidikan yaitu :
  • Menurut Santoso S. Hamidjojo, tekhnologi pendidikan adalah perluasan konsep tentang media, dimana tekhnologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas. Tetapi tersimpan pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajement yang berhubungan dengan penerapan ilmu dan tekhnologi dalam pendidikan.
  • Menurut Kenneth H. Silbert, tekhnologi pendidikan adalah suatu himpunan dari suatu proses yang terintegrasi, yang mengakibatkan manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan dan membuat cara pemecahannya, mencobakan model-model pemecahan, mengadakan penilaian serta mengelola yang menyangkut semua aspek belajar.
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan bahan pengajaran melalui bahan cetakan antara lain yaitu :
  • Guru dan peserta didik dapat menelaah secara bersama-sama, sehingga permasalah yang tedapat di dalam buku cetak tersebut dapat dikaji ulang dan dibicarakan bersama.
  • Materi pelajaran awet dan tidak mudah rusak karena dijilid dengan rapi, kuat dan terhindar dari kerusakan serta praktis untuk dibawa kemana-mana
  • Huruf cetaknya mudah dibaca, karena telah disesuaikan dengan kualitas dan daya akomodasi lensa mata.
  • Biasanya buku-buku cetak yang baik, materi yang disajikan sistematis, sesuai dengan GBPP dan kurikulum yang berlaku.
  • Mudah menyimpan dan merawatnya
  • Menurut Wilbur Schram, yaitu mudah dibawa kemena-mana, dapat digunakan di rumah, di kantor, dilapangan atau dimana saja yang diperlukan. Penggunaannya dapat dikendalikan
Kelemahan menggunakan bahan pengajaran melalui bahan cetakan antara lain yaitu :
  • Menurut Wilbur Schram, bahan cetakan tidak mampu memberikan umpan balik karena bersifat sepihak.
  • Menurut Allen, bahan cetakan mempunyai info factual yang lemah, pengenalan visualnya lemah, prinsip konsep yang dimiliki sedang, prosedur dan sikap yang berlaku sedang, dan keterampilan yang diperoleh rendah.
Untuk mengatasi kelemahan media cetak :
  • Mengoptimalkan peserta sisik untuk menggunkan media cetak melalui tekhnik membaca dan membuat ringkasan yang dibaca. Dengan menggunakan rumus membaca PQRS
  • P (preview) yaitu melihat secara keseluruhan isi buku mulai kata pengantar sampai indeks yang terdapat dibagian belakang buku. Q (question) yaitu dalam diri murid yang membaca buku timbul pertanyaan apakah buku yang akan dibaca tersebut memenuhi harapan dan ada materi yang dicari. R (read) atau membaca, murid membaca untuk menjawab pertanyaan yang dicari. S (summary) yaitu ringkasan untuk memudahkan murid mengkaji ulang.
    • Pendidik memberi contoh suka membaca.
    • Peserta didik dianjurkan sering dan suka mengunjungi toko buku dan perpustakaan keliling.
    • Memiliki perpustakaan mini di rumah.
    • Membiasakan peserta didik untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah
    • Menggunakan lebih dari satu buku rujukan untuk satu bidang stud
    Alat pandang dengar atau audio visual aid yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar yang berlangsung.
    Keuntungan penggunaan film sebagai media pendidikan di sekolah antara lain :
  • Film pendidikan dapat menyajikan secara keseluruhan proses kegiatan dan rincian bahasan secar lengkap, menyeluruh dan terpadu.
  • Film dapat menimbulkan kesan yang mendalam dalam diri pendidik atau peserta didik
  • Film dapat mengatasi ruangdan waktu.
  • Suara dan gerakan yang ditampilkan adalah penggambaran kenyataan, sesuai dengan materi pokok yang disajikan.
  • Menurut Rudi Bertz, film sebagai media mempunyai keunggulan dalam suara, gambar yang bergerak, garis dan symbol yang ditampilkan.
Kelemahan penggunaan film sebagai media pendidikan antara lain :
  • Film agak sulit dipindah-pindahkan tempatnya
  • Ia tidak bisa dipakai setiap saat secara mendadak
  • Film tidak dapat memberi umpan balik kepada peserta didik
  • Film tidak dapat diselingi oleh pendidik
  • Biaya pembuatan dan perencanaan memakan dana dan waktu yang relative banyak.
Bahan pertimbangan mengapa film dimanfaatkan sebagai media pendidikan :
  • Adakanlah perencanaan yang matang sehingga pelaksanaannya efektif dan efesien
  • Buatlah persiapan sebaik-baiknya
  • Adakanlah hubungan yang luas dengan berbagai pihak
  • Bila pemutaran film telah dilakukan adakanlah diskusi Tanya jawab atau pemberian tugas
Menurut Oemar H. Malik, katagori untuk memilih jenis film yang baik sebagai media pendidikan agama sebgai berikut:
  • Judul film pendidikan tersebut mempunyai penyajian dan pembahasan yang menarik perhatian peserta didik
  • Materi yang disajikan benar dan asli
  • Sesuai dengan tingkat kematangan peserta didik dan daya terimanya
  • Bahasa yang digunakan dalam dialog film tersebut dapat dimengerti
  • Urutan pembahasan dan penyajiannya sistematis dan logis
  • Durasi waktu film tersebut jangan terlalu lama
Definisi tingkah laku
  • Menurut Sigmund Freud, tingkah laku seseoarng dalam masyarakat adalah pencerminan dari pengaruh tingkah laku kedua orang tuanya, atau pencerminan keadaan rumah tangganya
  • Menurut teori pendidikan, tingkah laku merupakan suri tauladan seorang pendidik yang besar pegaruhnya kepada jiwa peserta didik.
  • Menurut Trade, tingkah laku diinternalisasikan peserta didik dengan jalan mengadakan imitasi
  • Contoh tingkah laku sebgai media pendidikan : bertutur kata, tindak tanduk, pergaulan, cara berpakaian dan cara berjalan.
Tiga konsep media pendidikan menurut Ki hajar Dewantara yaitu tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo.
Macam-macam media pendidikan menurut Yusuf Miarso : verbal, symbol, visiual, radio, film, televise, wisata, demonstrasi, partisipasi, observasi, pengalaman langsung.
Peran masyarakat sebagai media pendidikan agama yaitu melalui tingkah laku dalam interaksi social. Seperti :
  • Di masjid peserta didik dapat mengamati jamaah shalat dan melihat praktek sebenarnya bagaimana seorang masbuk menyempurnakan bilangan rakaatnya yang tertinggal, ia mendapat pengalaman cara imam memimpin ritual shalat berjamaah dan berdoa bersama
  • Di majlis taklim peserta didik mengamati juru dakwah menyampaikan hadist atau ayat-ayat Al-Quran dan memperhatikan para hadirin yang khusuk mendengarkan
  • Di pusat-pusat keramaian peserta didik dapat melihat tingkah laku dan ucapan yang islami dan yang tidak islami, serta pergaulan yang dibenarkan dan yang tidak dibenarkan agama Islam
  • Di terminal peserta didik dapat merasakan toleransi, lapang dada para penumpang yang berdesak-desakan.
Perintah Allah SWT untuk memperhatikan ciptaannya dapat dipelajari dan ditemukan dalam surah Al-Baqarah ayat 164, Al-Imran ayat 190-191, surah Ar-Rum ayat 4, 11 dan 12, surah As-Sajadah ayat 10, surah As-Syura ayat 29, Al-Mulk ayat 3, surah Yunus ayat 6, Al-Jatsiah ayat 3-4 serta surah Al-Fushlilat ayat 37.
Beberapa kreteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu :
  • Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  • Temapat mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi
  • Praktis, luwes dan bertahan
  • Guru trampil menggunakannnya
  • Pengelompokan sasaran
  • Mutu tekhnis
Menurut Dick dan Carey, factor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media yaitu :
  • Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  • Ketersediaan sumber setempat
  • Terdapat dana tenaga dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi sendiri
  • Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktosan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama
  • Efektifitas biayanya dalam waktu yang panjang
Kreteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media antara lain :
  • Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual atau audio)
  • Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio atau kegiatan fisik)
  • Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
  • Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi atau stimulus dan untuk latihan tes.
Hakikat pemilihan media adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai atau mengadaptasi media yang bersangkutan
Menurut Prof. Ely, “Pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwasanya media merupakan komponen dari system instruksional secara keseluruhan
Cara menerapkan media pengajaran yaitu dengan melihat hasil belajar yang dininginkan untuk meningkatkan kemampuan sesorang, menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi yang baru
Beberapa hambatan yang dialami untuk mengaplikasikan media pengajaran antara lain : Faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia, dan sumber-sumber yang tersedia.
Pada tingkat menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan pertimbanagn factor-faktor sebagai berikut :
  • Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi Faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia, dan sumber-sumber yang tersedia.
  • Persyaratan isi, tugas dan jenis pembelajaran
  • Pertimbangan lainnya seperti tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru dan pelajar) dan keefektifan biaya.
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pengajaran dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
  • Media hasil teknologi cetak
  • Media teknologi audio visual
  • Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
  • Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer
Kategori media menurut Seels dan Glasgow :
  1. Visual diam yang diproyeksikan: proyeksi apaque, proyeksi overhead, slides, film strips.
  2. Visual tak diproyeksi: gambar, poster, foto, charst, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-buku.
  3. Audio: rekaman piringan, pita-kaset, reel, catridge.
  4. Penyajian multimedia: slide plus sura, multi image.
  5. Visual dinamis yang diproyeksikan: film, televise, video.
  6. Cetak: buku, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, lembaran lepas.
  7. Permainan: teka-teki, simulasi, permainan papan.
  8. Realita: model, specimen (contoh), manipulatif (peta/ boneka)
Pilihan media tradisional
Pilihan media mutakhir
  • Media berbasis telekomunikasi: teleconference, kuliah jarak jauh
  • media bebasis mikroprosesor: computer- assisted instructiuon, permainan computer, sisten tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact.
Keterbatasan media cetakan, yaitu :
  • Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan
  • Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan gambar atau foto yang berwarna warni.
  • Proses percetakan media seringkali memakan waktu yang lama, tergantung peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
  • Pembagian unit-unit pembelajaran dalam media cetakan harus dirancangsedimikian rupa sehingga tidak panjang dan membosankan siswa.
  • Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif.
Kelebihan dan keterbatasan media pamer, yaitu:
  • Kelebihan:
    • Bermanfaat di ruang manapun tanpa ada harus penyelesaian khusus
    • Pemakai dapat secara fleksibel memuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung
    • Fasilitas papan tulis atau white board selalau tersedia ri ruang-ruang kelas.
  • Keterbatasan:
    • Terbatas penggunaanya pada kelompok kecil
    • Memerlukan keahlian khusus dari penyajiannya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal)
    • Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diperokyeksikan
    • Pada saat menulis di depan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan menggangu suasana pengelolaan kelas.
Kelebihan OHP yaitu :
  • Pantulan proyeksi gambar dapat dilihat jelas pada ruangan yang jelas (tidak perlu pada ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid tetap akan saling melihat
  • Dapat menjangkau kelompok yang besar
  • Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas daqn dengan demikian ia selalu akan mengendalikan kelasnya
  • Peralatanya mudah diopersikan dan tidak memerlukan perawatan khusus
  • Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna
Pendapat ahli jiwa bahwa pola kematangan anak melalui tiga tingkatan, yaitu :
    Perkembangan abilitet untuk melihat objek-objek di dalam gambar
  • Memperkembangkan anabilitetuntuk menentukan objek-objek yang dapat dilihat
  • Perkembangan anabilitet untuk menafsirkan menarik kesimpulan, artinya ia telah dapat menyatakan bahwa gambar itu mengandung cerita tertentu.
Klasifikasi media antara lain :
  • Menurut Rudi Bretz:
    1. Suara
    2. Visual: Gambar visual, Garis, Simbol
    3. Gerak
Delapan klasifikasi media:
  • Media audio visual gerak
  • Media audio visual diam
  • Media audio semi gerak
  • Media visual diam
  • Media visual semi gerak
  • Media audio
  • Media cetak
Menurut Oemar Hamalik, klasifikasi media yaitu:
  • Alat-alat visual yang dpat dilihat, contohnya papan tulis, filmstrip, dsb
  • Alat-alat yang bersifat auditatif atau hanya dapat didengar contohnya radio
  • Alat-alat yang bias dilihat dan didengar; contohnya film dqan televisi
  • Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dsb
Menurut Gagne, 7 macam pengelompokkan media yaitu:
  • benda untuk didemonstrasikan
  • komunikasi lisan
  • gambar cetak
  • gambar diam
  • gamabar gerak
  • film bersuara
  • mesin belajar
Menurut Schramm, yaitu:
  • media massal
  • media kelompok
  • media individual
Menurut Azhar Arsyad, yaitu:
  • Media hasil tekhnologi cetak
  • Media hasil tekhnologi audio visual
  • Media hasil tekhnologi yang berdasarkan computer
  • Media hasil bangunan anatara tekhnologi cetak dan komputer
Menurut Santoso S. Hamidjaya, yaitu:
  • Media dan tekhnologi pendidikan yang penggunannya secara missal
  • Media dan tekhnologi pendidikan yang metode penggunaannya secara individual
  • Media dan tekhnologi pendidikan yang penggunaannya secara konvensional
  • Media dan tekhnologi pada pendidikan modern
Menurut R. Munry Thomas, yaitu:
  • Pengalaman dari benda asli
  • Pengalaman dari benda tiruan
  • Pengalaman dari kata-kata
Jenis media antara lain :
  • Media grafis/ visual : Media grafis merupakan media visual, media grafis ini berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima, sedangkan saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan dan pesan yang disampaikan dituangkan melalui lambang, symbol-simbol komunikasi visual. Seperti poster dan papan flannel atau flannel board.
  • Media audio visual:
  1. Media audio visual diam: gambar, sketsa, diagram.
  2. Media audio visual gerak: film bersuara, gambar hidup, dan televisi.
Kelebihan media gambar/ foto, antara lain :
  • Sifatnya kongkrit dalam artian lebih relistis menunjukkan pokok masalah dibandingkn dengan media verbal semata.
  • Gambar dapat mengatasi keterbatasab ruang dan waktu
  • Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
  • Dapat memperjelas suatu masalah
  • Murah harganya, mudah diperoleh dan digunakan.
Langkah-langkah penggunaan media:
Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa. Dalam proses belajar mengajar, kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang dimiliki siswa.
Kriteria pemilihan media sebagaimana diungkapkan oleh Dick dan Carey, yaitu :
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  • Ketersediaan sumber setempat
  • Terdapat dana tenaga dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi sendiri
  • Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktosan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama
  • Efektifitas biayanya dalam waktu yang panjang
  • Pelaksanaan uji coba/ evaluasi : Penilaian/ evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
  • Apabila media yang digunakan terdapat suatu kekurangan maka kemungkinan media tersebut akan dimodifikasi.
  • Apabila media yang digunakan sama sekali tidak menghasilkan tujuan dari apa yang didinginkan, maka itu akan dilakukan perombakan total terhadap media tersebut.
  • Media yang kita pergunakan telah mencapai tujuan yang diinginkan maka media tersebut dianggap baik dan dapat dipertahankan.
Jenis-Jenis Media Pengajaran
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pengajaran dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
  • Media hasil teknologi cetak
  • Media teknologi audio visual
  • Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
  • Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer
Kategori media menurut Seels dan Glasgow :
  • Visual diam yang diproyeksikan: proyeksi apaque, proyeksi overhead, slides, film strips.
  • Visual tak diproyeksi: gambar, poster, foto, charst, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-buku.
  • Audio: rekaman piringan, pita-kaset, reel, catridge.
  • Penyajian multimedia: slide plus sura, multi image.
  • Visual dinamis yang diproyeksikan: film, televise, video.
  • Cetak: buku, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, lembaran lepas.
  • Permainan: teka-teki, simulasi, permainan papan.
  • Realita: model, specimen (contoh), manipulatif (peta/ boneka)
Pilihan media tradisional
Pilihan media mutakhir
  • Media berbasis telekomunikasi: teleconference, kuliah jarak jauh
  • media bebasis mikroprosesor: computer- assisted instructiuon, permainan computer, sisten tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact.
  • Keterbatasan media cetakan, yaitu :
  • Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan
  • Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan gambar atau foto yang berwarna warni.
  • Proses percetakan media seringkali memakan waktu yang lama, tergantung peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
  • Pembagian unit-unit pembelajaran dalam media cetakan harus dirancangsedimikian rupa sehingga tidak panjang dan membosankan siswa.
  • Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif.
Kelebihan dan keterbatasan media pamer, yaitu:
Kelebihan:
  • Bermanfaat di ruang manapun tanpa ada harus penyelesaian khusus
  • Pemakai dapat secara fleksibel memuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung
  • Fasilitas papan tulis atau white board selalau tersedia ri ruang-ruang kelas.
Keterbatasan:
  • Terbatas penggunaanya pada kelompok kecil
  • Memerlukan keahlian khusus dari penyajiannya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal)
  • Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diperokyeksikan
  • Pada saat menulis di depan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan menggangu suasana pengelolaan kelas.
Kelebihan OHP yaitu :
  • Pantulan proyeksi gambar dapat dilihat jelas pada ruangan yang jelas (tidak perlu pada ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid tetap akan saling melihat
  • Dapat menjangkau kelompok yang besar
  • Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas daqn dengan demikian ia selalu akan mengendalikan kelasnya
  • Peralatanya mudah diopersikan dan tidak memerlukan perawatan khusus
  • Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna
  • Pendapat ahli jiwa bahwa pola kematangan anak melalui tiga tingkatan, yaitu :
  • Memperkembangkan anabilitetuntuk menentukan objek-objek yang dapat dilihat
  • Perkembangan anabilitet untuk menafsirkan menarik kesimpulan, artinya ia telah dapat menyatakan bahwa gambar itu mengandung cerita tertentu.
Pola pemanfaatan media dapat dilakukan dalam model :
  • Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting)
  • Pemanfaatan media di luar situasi kelas
    • Pemanfaatan secara bebas, misalnya pemakaian kaset dalam pembelajaran bahasa Inggris
    • Pemanfaatan media secara terkontrol, misalnya pemanfaatan media untuk mencapai Ijazah Persamaan SMA di USA
    • Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal
    • Media yang digunakan secara massal, dengan jumlah orang puluhan, ratusan atau bahkan ribuan.
Strategi Pemanfaatan
Persiapan sebelum menggunakan media
  • Pertama, pelajari petunjuk yang telah disediakan, ikuti langkah-langkahnya, persiapkan peralatan, tempatkan media pada tempat yang baik.
  • Kegiatan selama menggunakan media
  • Yang perlu dijaga adalah ketenangan, konsentrasi, dan perhatian
Kegiatan tindak lanjut, yakni menjajagi tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan.
Mengenal Karakteristik Umum Siswa
Konsep pendidikan seumur hidup dalam Tap MPR No. II tahun 1998 pada bagian pendidikan dikatakan antara lain: pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa
  • Faktor endogen; minat belajar, kesehatan, perhatian, ketenangan jiwa, diwaktu belajar, motivasi, kegairahan diri, cita-cita, kebugaran jasmani, kepekaan alat-lat indra dalam belajar
  • Faktor eksogen; keadaan lingkungan belajar (suasana kelas), cuaca, letak sekolah, interaksi social, interaksi siswa dengan pendidikan.
Karakteristik umum belajar siswa
  • Tipe siswa visual; siswa yang mengendalikan aktivitas belajarnya kepada materi pelajaran yang dilihihatnya.
  • Tipe siswa yang auditif; siswa yang mengandalkan kesuksesan belajarnya kepada alt pendengarannya.
  • Tipe siswa yang taktil; siswa yang mengandalkan penyerapan hasil pendidikan melalui alat peraba yaitu tangan dan kulit
  • Tipe siswa yang alfaktoris; siswa yang mengandalkan indra penciuman dalam belajar.
  • Tipe siswa yang gustative; siswa yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecapan lidah
  • Tipe siswa campuran/ kombinatif; siswa yang senang belajar kelompok, dll
Yang dapat dipetik dari pengalaman kerucut dale adalah:
Faktor siswa sangat memegang peranan dalam proses belajar mengajar
  • Media pendidikan digunakan untuk mempercepat daya serap siswa
  • Melalui proses belajar mengajar kita dapat mengeubah kegiatan belajar dan tingkah laku nya secara berangsur-angsur dari yang kongkrit ke yang abstrak
  • Menciptakan media pendidikan yang cocok dengan perkembangan kejiwaan siswa
  • Para pendidik dapat memahami bahwa cara belajar siswa yang tidak sama, yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mempersiapkan pokok bahasan yang lebih baik
  • Menggunakan media sebagai alat bantu mempercepat proses belajar mengajar dan penyalur proses pendidikan
  • Faktor suri tauladan dari pendidik akan lebih membekas bagi diri siswa.
UU RI No. 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional: mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Job’s Aid adalah alat Bantu media pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang didasarkan atas tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan siswa.
Prinsip pemilihan media:
  • Tidak satu pun media pendidikan digunakan untuk meniadakan media pendidikan media yang lain
  • Penggunaan media pendidikan tertentu sering lebih tepat dipakai untuk membantu menyajikan suatu pokok bahasan tertentu dan bukan untuk semua pokok bahasan.
  • Tidak semua media pendidikan dapat digunakan untuk semua macam kegiatan belajar mengajar
  • Penggunaan media pendidikan yang banyak dapat membingungkan siswa.
  • Untuk menggunakan media pendidikan tertentu memerlukan persiapan yang baik
  • Media pendidikan yang digunakan merupakan dari keseluruhan pengajaran yang baik
  • Siswa yang akan menerima penggunaan media pendidikan harus dipersiapkan sebaik mungkin oleh pendidik, sehingga media tersebut dapat membantu mereka lebih terlibat dalam proses belajar mengajar
  • Jangan menggunakan media pendidikan sebagai sleingan dalam proses belajar mengajar, karena dapat menyimpangkan tujuan utama pengajaran yang diproseskan
  • Penggunaan media pendidikan yang telah dipilih hendaknya mampu mengembangkan dan melatih perkembangan siswa seperti melatih menalar, keterampilan membaca grafik dan sebagainya
  • Kategori yang perlu dipenuhi agar tujuan belajar tercapai
  • Kegiatan belajar yang terjadi pada diri siswa yang diamati, sehingga tingkah laku yang terjadi itu dapat dievalusi
  • Hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan mempu menimbulkan perubahan yang berarti dalam diri mereka
  • Penggunaan media pendidikan berfungsi :
  • Meningkatkan produktifitas pesan-pesan pendidikan agama yang disajikan, karena ia dapat mempercepat pemahaman peserta didik terhadap meteri yang bersangkutan
  • Membantu pendidikan atau guru mengembangkan kemampuan aktifitas kejiwaan peserta didinya untuk memahami menurut daya analisisnya.
  • Membantu guru untuk berkreasi merencanakan program pendidikan agar pengembangan pesan-pesan pendidikan dapat dirancang secara baik
  • Membantu integrasikan pesan-pesan pendidikan agama dengan materi ilmu Bantu yang erat kaitannya dengan materi yang disajikan
  • Membantu guru menyampaikan pesan-pesan pendidikan yang berkaitan dengan tugasnya secara taat asas atau konsisten.
Fungsi media pendidikan bagi peserta didik :
  • Lebih meningkatkan daya kefahaman mereka terhadap materi pendidikan yang disajikan.
  • Mempercepat daya cerna
  • Merangsang cara berfikir
  • Membangkitkan daya afektif yang mendalam mengenai pesan-pesan pendidikan yang disampaikan
  • Membantu kuatnya daya ingatan mereka
  • Membantu memahami secara integral materi yang disajikan
  • Membantu memperjelas pengalaman langsung
  • Membantu merangsang kegiatan kejiwaan anak didik seperti pengamatan, emosi dll
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunkan media pendidikan di luar sekolah :
  • Memberi umpan balik untuk penyempurnaan proses belajar mengajar yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan
  • Pokok bahasan bagi peserta didik yang lebih fungsional dan terasa manfaatnya bagi peserta didik yang bersangkutan
  • Memberikan pengalaman pengayaan secara langsung kepada mereka
  • Membiasakan peserta didik untuk lebih meyakinkan terhadap pendidikan agama.
  • Perasaan agama mereka akan terasa mendalam
  • Membiasakan peserta didik mengadakan study komparasi.

Pengertian Media




Pengertian Media
Pengertian Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian siswa dalam belajar (Arif S.Sukadi,dkk (1993:7).
Media teridiri dari dua bagian, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware), dan merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan/informasi (AECT, 1977).
Lebih lanjut, Arif Sukadi memaparkan jenis media pembelajaran
dengan mengacu pada Teori Cone of experience Edgar Dale, yaitu:
Verbal
Simbol visual
Visual
Radio
Film
TV
Wisata
Demonstrasi
partisipasi
Observasi
Pengalaman langsung
ABSTRAK
KONGKRIT

Kerucut tersebut menggambarkan adanya tingkat kekongkritan dan
keabstrakan pada seseorang dalam memperoleh informasi. Apabila kerucut
pengalaman tersebut dikaitkan dengan derajat kekonkrita media (Hoban &
Heinich, 1989), secara berurutan, yaitu: kata-kata, diagram, peta, gambar
datar, film bingkai (slide), stereograf, film, model, obyek, situasi total.
Berbagai jenis media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, oleh
karena itu dalam pemeilihan media pembelajaran ABK perlu memperhatikan
kesesuaian media dengan kondisi ABK, dan prinsip serta karekterisrik materi
pembelajaran.
D. Media dalam Pembelajaran PAI bagi ABK
Pemilihan media pembelajar PAI perlu mempertimbangkan prinsip
pembelajaran PAI ABK. Dikaji dari tujuan pembelajaran PAI Ada tiga (3)
prinsip utama pembelajaran, yaitu: mengembangkan pengetahuan tentang
ajaran kegamanan, terampil melakukan ajaran agama dalam kehidupan,
bersikap yang mencerminkan perilaku agamis dalam hidup bermasyarakat.
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media adalah
prinsip pembelajaran ABK, yaitu: 1) ABK memiliki karakteristik dan kebutuhan
belajar individual, 2) ABK memiliki berbagai keterbatasan perilaku adaptif, 3)
ABK memiliki potensi diri meskipun terbatas, tetapi dapat dikembangkan
melalui belajar, 4) ABK dalam belajar berdasar pada prinsip: totalitas,
kesederhanaan, kekonkritan, berulang-ulang, 5) ABK mutlak memerlukan
media dalam belajar (terutama dalam pembelajarn PAI– banyak konsep
abstrak).
Penetapan pemilihan media setidaknya memperhatikan: 1) analisis
kesesuaian kondisi guru, siswa dan lingkungan, dan 2) karekteristik/sifat
media: a. visible (dapat dilakukan), b. interesting (menarik), c. useful
(bermanfaat), d. structured (susunan -- keunikannya), accurate (tepat), dan
f. prinsip kemudahan belajar siswa (Bahan Pelatihan PPPG SLB, 2008).

Keterpaduan teknologi dan media, sudah menjadi bagian juga dalam
pemilihan media pembelajaran. Hal ini terkait dengan pemanfaatan pruduk
teknologi dalam pembelajaran. Justru perlunya pembelajaranan khusus bagi
ABK yang disebut dengan kurikulum kompensatoris, dewasa ini sudah
banyak menerapakan keterpaduan teknologi dan media. Banyak media dan
alat bantu ABK yanga telah memanfaatkan kemajuan bidang teknologi.
Menurut Hasselbring & Goin (1977:145) menjelaskan pemanfaatan teknologi
dalam pemebalajaran ABK antara lain: Computer, Videodisc, dan Computer-
Based instruction (CBI). Teknologi tinggi tersebut memiliki banyak kelebihan
untuk pembelajaran keterampilan dasar (Basic Skills).
Selanjutnya dalam mengambangakan media PAI, perlu dilakukan
langkah-langkah pengembangan media bagi ABK, sebagai berikut:
1. Asesmen kondisi ABK: Kemampuan akademik, modalitas belajar, usia,
jenis kekhususan, yang dibutuhkan sebagai prasarat belajar PAI.
2. Asesmen kondisi guru, dan potensi lingkungan sekolah serta
kelayakannya dengan media yang akan digunakan untuk
pembelajaran PAI
3. Penetapan Kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi/bahan ajar,
waktu belajar PAI dan kesesuaian dengan media,
4. Penetapan media dengan mempertimbangkan prisip umum pemilihan
media.
5. Perencanaan /persiapan pembuatan media untuk pembelajaran PAI.
6. Pengembangan media --- termasuk uji coba ahli materi PAI dan ahli
media.
7. Pengggunaan Media dan uji keefektifan media dalam pembelajaran
PAI ABK
8. Revisi perbaikan media --- jika diperlukan melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) bagi guru PAI.
Contoh pemilihan media pembelajaran PAI berdasar kondisi dan
modalitas belajar ABK:
1. ABK dengan keterbatasan penglihatan lebih tepat bila digunakan jenis
media audio. ABK dengan keterbatasan pendengaran lebih tepat
menggunakan jenis media cetak/gambar, ABK dengan keterbatasan
mental lebih tepat menggunakan jenis multi media dan benda konkrit.
2. ABK Usia pra-sekolah (TKLB) lebih sesuai digunakan media obyek
nyata atau replika dari obyek. ABK usia dewasa seperti tingkat SDLB,
SMLB, dapat digunakan media yang lebih abstrak, antara lain:
gambar, cetak, model, yang disesuaikan dengan tipe kekhususannya.
3. ABK yang akan mengembangankan kemapuan belajar keterampilan,
lebih tepat menggunakan media situasi nyata. ABK yang akan
mengmbngkan kemampuan pemahaman konsep, lebih tepat
menggunakan media VCD, karena akan memberikan gambran nyata
tetapi memerlukan pemahaman pikir untuk memaknai isi materi dalam
program VCD.

Selasa, 20 Desember 2011

MERANCANG TEMPLATE POWERPOINT

Merancang template powerpoint

Apakah Anda bosan dengan template PowerPoint yang digunakan sekarang ini? Kalau TIDAK maka tidak perlu membaca tulisan berikutnya....hmmmmm, tapi kalau YA maka seharusnya Anda membaca dan mengikuti tutorial berikut ini, biar faham apa yang dituliskan heheheh......



Tips ini mungkin sudah jadul karena menjadi santapan empuk para blogger lainnya untuk dibahas, tapi jujur tulisan ini baru beberapa hari yang lalu saya ketahui cara merancang template powerpoint untuk kepentingan diri sendiri, tapi kalo berniat membagi hasil rancangan tersebut..no problem.....:)

Berikut langkah-langkah Merancang template powerpoint:
  1. Buka PowerPoint
  2. Pilih View pada menu
  3. Klik Slide Master, maka akan muncul beberapa halaman slide beserta format penulisannya
  4. Pilihlah sebuah gambar atau Anda bisa membuat gambar sendiri (Manfaatkan Insert-Shapes), dan sbg. Misalkan Gambar backgroundnya adalah foto Anda maka klik Insert lalu pilih Picture dan temukan lokasi gambar tersebut lalu Ok (insert)
  5. Gambar masih aktif, silahkan pilih format lalu klik Send to Back (gambar tersebut posisinya paling belakang)
  6. Lepaskan ke-aktifan gambar dengan mengklik di luar posisi gambar
  7. Pada menu Slide Master (posisinya paling awal diantara menu) klik Close Master View
  8. Maka kumpulan slide akan menghilang secara otomatis tinggal satu slide
  9. Template atau background sudah jadi, hal ini dibuktikan ketika gambar yang dimasukkan tidak dapat di edit atau bergerak
  10. Agar supaya template tersebut juga digunakan untuk slide-selide selanjutnya maka cukup duplikate slide tersebut
Menyimpan Template
Menyimpan template cukup mudah, asalkan desain tersebut sudah sesuai dengan keinginan Anda, dengan cara:
  1. Klik Office Button
  2. Pilih Save As
  3. Pilih Other Formats
  4. Ketikkan Nama lalu pilih type file pada Save as type: PowerPoint Template (perhatikan lokasi penyimpanan Anda)
  5. Akhiri klik Save, maka template akan tersimpan
Menggunakan Template
  1. Buka PowerPoint
  2. Pilih menu Design
  3. Lihat semua background pada Theme dengan mengklik More
  4. Klik Browse for Themes
  5. Pilih template yang telah tersimpan oleh Anda, setelah ketemu aktifkan dan klik Aply
  6. Walaupun dengan menambahkan new slide, secara otomatis template yang sudah ada akan menjadi template slide-slide selanjutnya
  7. Sekian, ok

T I K

Rabu, Februari 10, 2010


Defisini Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK)


TIK menurut kamus bahasa Indonesia
TIK sebuah istilah yang disusun dari tiga kata, yaitu (1) Teknologi, (2) Informasi, dan (3) Komunikasi. Dalam kamus bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis atau dapat pula diartikan ilmu teknik. Informasi diartikan sebagai penerangan, keterangan, yang dapat berupa pemberitahuan atau dapat pula diartikan sebagai kabar atau berita tentang sesuatu. Sedangkan, komunikasi diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Dari arti menurut kamus bahasa Indonesia, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa TIK itu adalah pengiriman pesan yang dapat berupa pemberitahuan atau berita kepada orang lain yang bertujuan untuk mempengaruhi orang tersebut dengan menggunakan sebuah perangkat teknologi. Lebih jelasnya, jika dikaitkan dengan sistem “pembelajaran berbasis TIK” maka dapat didefinisikan sebagai suatu upaya (proses membelajarkan) yang dilakuan oleh pengajar terhadap peserta didik yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik memperoleh ilmu (pengetahuan) dengan menggunakan media teknologi sebagai alat untuk mengkomunikasikan atau sumber mendapatkan informasi.

Cakupan teknologi
Ada kecenderungan memahami teknologi hanya selalu dikaitkan dengan komputer atau alat-alat elektronik. Padahal teknologi itu dapat pula dikatakan sebagai sebuah hal yang baru dan diciptakan untuk memudahkan (efektif) kerja manusia, jadi teknologi selama diciptakan untuk mengefektifkan usaha kita dan ciptakan melalui proses yang ilmiah dapat dikatakan sebagai teknologi baru.

Kenapa komputer dan perangkat elektronik lain selalu dikaitkan dengan teknologi baru?, hal ini tak lepas dari manfaatnya bagi manusia dan penggunaannya yang semakin meluas di seluruh dunia. Bukan hanya penggunaan yang meluas tetapi dukungan untuk saling membagi informasi dan berkomunikasi satu sama lain tanpa harus bertatap muka langsung juga semakin menguatkan bahwa perangkat teknologi komputer sebagai suatu hasil ciptaan manusia yang betul-betul memberikan manfaat yang besar terlebih dengan sistemnya yang terkoneksi dengan jaringan internet.