NAMA : ANDRI FAIZAL AKHMAD
KELAS : PAI 5
NIM : 09410110
DOSEN : SIGIT PURNAMA
Blog ini disusun guna memenuhi tugas UJIAN AKHIR SEMESTER.
PENGEMBANGAN MEDIA PAI
Total Tayangan Halaman
Senin, 02 Januari 2012
MEDIA PEMBELAJARAN PAI
MEDIA PEMBELAJARAN PAI
Media pembelajaran merupakan suatu bagian yang integral darisuatu proses pendidikan di sekolah. Secara harfiah media berarti perantaraatau pengantar atau wahana/penyaluran pesan/informasi belajar. Pengertiansecara harfiah ini menunjukkan bahwa media pembelajaran PendidikanAgama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumberyaitu guru, kepada sasaran atau penerima pesan yakni siswa yang belajarpendidikan agama Islam. Secara khusus, media pembelajaran Agama Islamadalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebihmengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalamproses pembelajaran PAI di sekolah. Sedangkan tujuan penggunaan mediapembelajaran PAI tersebut adalah supaya proses pembelajaran PAI dapatberlangsung dengan baik.Seperti telah disinggung diawal, media pembelajaran pendidikanagama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh gurukepada siswa yang belajar Pendidikan Agama Islam. Dari jenisnya mediapembelajaran ini dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media cetak dan media elektronik. Beberapa media elektronik yang dimaksud antaralain: slide dan filmstrip, film, rekaman pendidikan, radio pendidikan,televisi pendidikan.Dengan demikian, media pembelajaran pendidikan Agama Islamsebagai sarana dan prasarana pendidikan agama Islam yang dipergunakanuntuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan agama Islamdi sekolah. D a r i b e b e r a p a m e t o d e p e m b e l a j a r a n y a n g telah disebutkan diatas, untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI sebaik mungkin.
Media pembelajaran merupakan suatu bagian yang integral darisuatu proses pendidikan di sekolah. Secara harfiah media berarti perantaraatau pengantar atau wahana/penyaluran pesan/informasi belajar. Pengertiansecara harfiah ini menunjukkan bahwa media pembelajaran PendidikanAgama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumberyaitu guru, kepada sasaran atau penerima pesan yakni siswa yang belajarpendidikan agama Islam. Secara khusus, media pembelajaran Agama Islamadalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebihmengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalamproses pembelajaran PAI di sekolah. Sedangkan tujuan penggunaan mediapembelajaran PAI tersebut adalah supaya proses pembelajaran PAI dapatberlangsung dengan baik.Seperti telah disinggung diawal, media pembelajaran pendidikanagama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh gurukepada siswa yang belajar Pendidikan Agama Islam. Dari jenisnya mediapembelajaran ini dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media cetak dan media elektronik. Beberapa media elektronik yang dimaksud antaralain: slide dan filmstrip, film, rekaman pendidikan, radio pendidikan,televisi pendidikan.Dengan demikian, media pembelajaran pendidikan Agama Islamsebagai sarana dan prasarana pendidikan agama Islam yang dipergunakanuntuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan agama Islamdi sekolah. D a r i b e b e r a p a m e t o d e p e m b e l a j a r a n y a n g telah disebutkan diatas, untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI sebaik mungkin.
Rabu, 28 Desember 2011
langkah-langkah memilih media pembelajaran
Langkah-Langkah Memilih Media
Pembelajaran
Gagne dan Briggs (1979 : 195) menyarankan suatu cara
dalam langkah-langkah memilih media pembelajaran, yaitu :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domain
atau tipe belajar
3. Memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran
yang akan berlangsung
4. Menentukan tipe perangsang untuk tiap
peristiwa
5. Mendaftar media pembelajaran yang dapat
digunakan pada setiap peristiwa dalam pembelajaran
6. Mempertimbangkan (berdasarkan nilai
kegunaan) media pembelajaran yang dipakai
7. Menentukan media pembelajaran yang
terpilih akan digunakan
8. Menulis rasional (penalaran) memilih
media pembelajaran tersebut
9. Menulis tata cara pemakaiannya pada
setiap event (peristiwa)
10. Menuliskan script (naskah)
pembicaraan dalam penggunaan media pembelajaran.[1]
jenis media pembelajaran
Jenis Media Pembelajaran
Media
pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan
murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru
sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di
lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI
Schramm
(1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media
kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio,
transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan
jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio,
televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio,
video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks,
telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis komputer
6. multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.
A. MEDIA VISUAL
1. Media yang tidak diproyeksikan
- Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
- Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
- Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa:
gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa
detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan
verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram
/ skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal
untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan
/ chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain,
seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik:
gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk
mempelajari pertumbuhan.
2. Media proyeksi
1. Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak
ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras
(Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film
bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai
yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan
transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.
Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal
serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
B. MEDIA AUDIO
1. Radio
Radio
merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa
kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah
kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang
dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya
pengadaan dan perawatan murah.
C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan
salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk
VCD.
2. Media komputer
Media
ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu
menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat
digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang
disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus
ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa
batas.Incoming search terms:
- contoh media pembelajaran
- situs pendidikan
- jenis-jenis media pembelajaran
- jenis media pembelajaran
- jenis jenis media pembelajaran
- jenis-jenis media
- jenis media
- jenis media pendidikan
- jenis jenis media
- pengertian media pembelajaran
manfaat media pembelajaran
Latuheru (1988) (dalam Hamdani, 2005: menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa
terhadap materi pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran
berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi
yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat
dan terpercaya. (http://um.ac.id)
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989) (dalam Hamdani 2005: 9) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2) Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3) Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989) (dalam Hamdani 2005: 9) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2) Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3) Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Komputer
merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang
segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari
itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi
sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini
telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media
di dalamnya. Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996: 228)
mengemukakan bahwa : “…It has ability to control and integrate a
wide variety of media – still pictures, graphics and moving images, as
well as printed information. The computer can also record, analyze, and
react to student responses that are typed on a keyboard or selected with
a mouse“.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor)
tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan
peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu
pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai
teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk
menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan
yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai
unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan
digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan
mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis
dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula
dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih
keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator
kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi
penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain
dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia
dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta,
biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di
laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web
telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan
ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan
interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas
internet dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web
tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan
akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi
kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan
dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan
internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu
pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut
kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website
dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi
Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam
arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi
sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media
juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media
sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa
bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran
meliputi:
1. Penggunaan Multimedia Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk
menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam
pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50
orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector
yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah
menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image,
grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga
mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat
mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun
kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang
berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa
komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.
Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc” Corel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang
memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan
sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh
perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk
yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi
digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio
serta perkembangan proyektor digital (digital image projector)
yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk
bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta
ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pengolahan bahan presentasi dengan
menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan
menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector
yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang
belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah
memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan
presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut pandang poses pmblajaran.
presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya
yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode
lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang
sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam
kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang
mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat
bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan
pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan
keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam
media presentasi yang berbasis komputer.
2. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada
pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar
siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD
interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI)
Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat
unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video,
teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
- Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
- Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
- Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
- Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak
digunakan adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas
menguasai materi dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung
memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang
dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif
untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power Point.
Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara
mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat
memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan
keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut
dapat langsung dipraktekkan oleh siswa terhadap siftware tersebut. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh.
3. Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video termasuk
media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat
interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi
melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti
kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD
interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.
4. Internet
Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online
dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber
primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan,
data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts)
Siswa dapat berperan sebagai seorang
peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja.
Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan
melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting),
karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang
telah ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail)
untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru
siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
- Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
- Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
- Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
- Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.
- Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
- Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi internet
yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah
dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai
kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai
percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang
dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus
dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para
pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning material). Pembelajaran melalui internet di Sekolah Dasar dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1) Electronic
mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and
giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion
group, (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group,
(3) Downloading of course materials or tutorials, (4) Interactive
tutorials on the Web, dan (5) Real time, interactive conferencing using
MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan pembelajaran elektronik
dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui
internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah
mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat
diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para
guru juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan
baik penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui
intenet. Karakteristik/potensi internet sebagaimana yang telah diuraikan
di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang lainnya.
Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet tersebut
dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran melalui internet.
Pemakaian Komputr dalam proses belajar
Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar
Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan komputer.
CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.
Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran
Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.
Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan komputer.
CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.
Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran
Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.
Langganan:
Postingan (Atom)